TIPS DAN TRIK DALAM LOMBA DEBAT
·
DEFINISI
Debat
adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara
perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan
perbedaan
·
HAKIKAT DEBAT
Banyak
orang yang salah kaprah mengenai debat. Debat bukanlah bagaimana anda dapat
mematahkan statement dari lawan anda. Hal itu hanya merupakan sebagian kecil
dari debat. Debat yang sebenarnya adalah bagaimana cara kita (debater) untuk
membuat orang lain (juri) terpengaruh dan setuju dengan argumen apa yang kita
sampaikan
Ketika
kita ingin tahu seseorang merupakan debater yang baik atau tidak, kita harus
melihat bagaimana caranya dia untuk mempersuasi orang lain dan juga meyakini
bahwa apa yang dikatakannya adalah benar, bukan membuktikan bahwa apa kata
lawannya salah. Karena dengan meyakini orang lain bahwa argumen kita adalah
benar, maka secara langsung kita telah mematahkan argumen dari lawan kita.
·
METODE
Agar debat
efektif, terdapat metoda terbaik yang perlu diterapkan di dalam debat, yaitu
teknik Logika dan Dialektika. Untuk menggunakan teknik Logika, diperlukan
pemahaman dan keterampilan di dalam menggunakan ilmu logika. Untuk menggunakan
dialektika, diperlukan pemahaman dan keterampilan di dalam teknik bertanya.
dalam hal ini, debat dilakukan dengan cara menentukan Penanya (T) dan penjawab
(T). dan dapat dilakukan saling bergantian.
·
SISTEM DEBAT ASIAN PARLEMENTARY
Mosi
adalah topik atau judul perdebatan yang akan diargumentasikan.
B.
Tim
Dalam
sistem parlemen asia, terdapat 2 tim yang saling berlawanan dalam satu
pertandingan yang masing-masing terdiri dari 3 pembicara
C.
Waktu Pidato
Setiap
pembicara disediakan waktu 7 menit 20 detik untuk memberikan pidato. Satu orang
dari setiap pihak PRO dan KONTRA diberikan waktu 4 menit untuk
memberikan sebuah pidato jawaban (reply speech). Tugas pembicara yang
menyampaikan pidato jawaban adalah menyampaikan pidato dengan menggunakan sudut
pandang juri, mengapa timnya harus menang.
D.
Kriteria Penjurian
Sistem ini
dinilai oleh sebuah panel juri yang beranggotakan 3 orang (direkomendasikan)
atau lebih berdasarkan criteria berikut:
1) Matter (40) –
mengenai substansi debat, argument dan bukti-bukti yang disajikan, penalaran
logis, dan penyampaian argument.
2) Manner (40) –
gaya penyampaian pidato, keahlian persuasi, dan tindakan peserta
3) Method (20) –
respon yang dinamik dari debat dan kesesuaian dari prinsip-prinsip debat
E.
Ada Dua Tim yang bertanding :
Setiap tim
terdiri dari 3 orang, sebagai berikut :
Tim PRO :
1.
Pembicara pertama, membuka debat, mendefinisikan
mosi, dan memaparkan argument
2. Pembicara
kedua, menyanggah pembicara pertama dari tim negative, menguatkan argument
pembicara pertama tim positif dan memaparkan argument
3. Pembicara
ketiga, menjawab sanggahan dari tim negative dan merangkum
argument-argumen tim positif
Tim
KONTRA:
1. Pembicara
pertama, merespon argument dari pembicara pertama tim positif, memaparkan
argument. Boleh menolak definisi jika definisi yang dijelaskan tim positif
tidak masuk akal.
2. Pembicara
kedua, menyanggah pembicara kedua dari tim positif, menguatkan argument
pembicara pertama tim negatif dan memaparkan argument
3. Pembicara
ketiga, menjawab sanggahan dari tim positif dan merangkum
argument-argumen tim negatif
Alokasi
Waktu
Setiap
pembicara diberi waktu rata-rata 5 -7 menit untuk menyampaikan argumennya. Satu
pembicara dari masing-masing tim (pembicara pertama atau kedua) diberi tiga
menit untuk menyampaikan reply speech.
Urutan
pembicara:
1.
Pembicara pertama tim PRO
2.
Pembicara pertama tim KONTRA
3.
Pembicara kedua tim PRO
4.
Pembicara kedua tim KONTRA
5.
Pembicara ketiga tim PRO
6.
Pembicara ketiga tim KONTRA
7.
Reply speaker tim PRO
8.
Reply speaker tim KONTRA
Selama debat berlangsung, tim lawan boleh mengajukan interupsi setelah satu
menit pertama sampai menit keempat. Interupsi dapat diterima atau ditolak oleh
pembicara. Selama reply speech tidak boleh ada interupsi.
TIPS JITU DALAM DEBAT
1. Jangan terlihat gugup maupun grogi
Hal ini sangat penting, mengingat ketika anda mulai gugup maka sesungguhnya
secara tidak sadar, anda telah membuat lawan anda menjadi di atas angin dan
posisi anda menjadi tertekan. Hal ini berlaku sebaliknya juga, ketika anda
terlihat sangat rileks, maka anda telah menaruh tekanan pada lawan anda. Hal
ini berlaku untuk sebelum maupun pada saat debat berlangsung. Apalagi pada saat
berdebat, ketika dalam posisi yang terdesak sekalipun, tetap pasang
tampang PD dan yakin. Sehingga walaupun argumen kita masih kurang baik
dibandingkan lawan, namun kita masih dapat mempengaruhi juri untuk mempercayai
argumen kita.
2. Menatap ke juri, bukan ke lawan
Hal ini sangat penting, karena kebanyakan debater selalu memandang ke lawan.
Padahal lawan anda tidak dapat membuat anda menang, mereka justru akan
mengalahkan anda. Pandanglah ke juri, mereka yang memberi penilaian untuk anda.
Persuasikan argumen anda untuk juri dan bukan untuk lawan anda.
3. Jangan Menyerang
Bukan cara yang baik apabila Anda dengan ribut mengatakan kepada lawan bahwa ia
salah – sebagai gantinya anda harus menunjukkan bahwa dia salah dengan
menggunakan sanggahan-sanggahan yang baik. Menyebut bahwa lawan Anda
salah hanya membuat lawan tertekan sehingga semakin menolak argumen kita.
Itu merupakan sebuah komentar yang subjektif. Sederhanalah dalam
berdebat dan tunjukan keinginan baik Anda. Sikap itu tidak hanya akan
membuat Anda kelihatan baik jika anda menang, tapi akan menunjukkan bahwa Anda
adalah lawan yang pantas sekali pun Anda kalah.
3. Penentuan posisi tim
Dalam asian parlimentery digunakan 3 orang pembicara (1st, 2nd, 3rd),
dimana ketiganya mempunyai peran yang vital namun berbeda satu dengan yang
lainnya. Saran saya berdasarkan pengalaman, orang yang paling berpengalaman
(paling hebat) di dalam tim, lebih baik ditaruh di 2nd speaker. Karena
dalam posisi ini, seorang debater dapat melakukan argumen baru sekaligus
mematahkan argumen lawan/rebattle (hal ini khususnya untuk tim pro).
Kemudian anggota yang terlemah biasanya akan ditaruh di 3rd speaker,
karena 3rd speaker hanya bertugas untuk merebattle atau mematahkan
statement lawan saja dan ia tidak dapat dijadikan reply speech. Untuk
mengetahui siapa yang hebat atau kurang, hanya bisa diketahui ketika kita
berlatih. Biasanya yang lebih agresif dapat dijadikan 1st atau 2nd
speaker.
4. Pergunakan waktu sebaik mungkin
Banyak sekali saya jumpai di dalam kompetisi debat, seorang debater tidak
mempergunakan waktu dengan sebaik mungkin. Biasanya waktu yang diberikan untuk
setiap orang adalah 3-4 menit dan biasanya pantia
akan memberikan ketukan untuk tiap-tiap menitnya. Otomatis, jika kita
menggunakan waktu 4 menit, kita baru akan menyimpulkan argumen kita setidaknya
setelah waktu menunjukkan tinggal 1 menit lagi. Jangan sampai kita berhenti di
3 menit kurang, karena hal itu sesungguhnya menunjukkan bahwa kita tidak siap
untuk berdebat. Cara mengulur-ulur waktu bisa dengan memperlambat tempo maupun
mengulang argumen dari pembicara sebelumnya untuk menguatkan argumen kita.
5. Jangan emosi
Penting sekali! Debat bukanlah adu otot leher. Tidak perlu sampai berlebihan
dalam memberikan statement. Justru ketika kita emosi, disitulah letak titik
kelemahan kita. Kita tahu sendirikan, kalau orang emosi biasanya sudah tidak
dpat dikontrol akan apa yang ingin disampaikan. Inlah terget empuk saya sebenarnya,
karena pasti ketika kita menghadapi orang yang emosi, maka akan banyak keslahan
yang akan dibuatnya. So stay cool.... Pernah liat Obama dan Mc Cain
berdebat?? Keren banget, tanpa emosi yang berlebihan sedikitpun
6. Tunjukkan hal-hal yang mendasar
Ketika adu argumentasi, kedua belah pihak perlu untuk bersepakat untuk memulai
debat dengan membahas kebenaran-kebenaran dasar – jika tidak, debat tidak bisa
berlangsung dengan baik, karena arah perdebatan menjadi tidak menentu.
Sebagai contoh adalah perdebatan bertema agama. Peserta debat harus
sama-sama mengakui bahwa Tuhan itu ada, kalau tidak perdebatan tidak bisa
dilanjutkan, karena akan memperbanyak poin-poin perdebatan. Semakin kecil
ruang lingkup perdebatan, semakin mudah diikuti oleh audiens dan semakin
singkat waktu dibutuhkan untuk mencapai kesimpulan.
7. Kembali ke Pokok Materi
Ketika lawan Anda mulai kehabisan argumen, dia akan berusaha beralih ke topik
yang lain – dengan demikian dia berharap Anda terpancing untuk lari dari topik
sebelumnya dan membahas hal baru yang mungkin akan mengacaukan Anda.
Ketika ini terjadi, jangan teperdaya, segera kembali ke topik yang asli
dengan segera. Jangan memberi kesempatan kepada lawan Anda untuk lari ke
topik-topik yang lain (tak peduli bagaimana pun usahanya untuk mencoba) sampai
Anda memenangkan topik itu.
8. Ajukan pertanyaan-pertanyaan
Ini disebut “metoda sokratik”. Ketika lawan mengemukakan sebuah “fakta”–
periksa lebih dalam fakta tersebut dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
dirancang untuk mengungkapkan kekurangan-kekurangannya. Biasanya digunakan
pertanyaan-pertanyaan seperti: “Dapatkah Anda memberi saya satu contoh?”,
“Cara lain untuk melihat hal itu adalah …,apakah cara ini masuk akal menurut
Anda?”. Pertanyaan-pertanyaan ini akan semakin menuntun lawan Anda kepada
kebenarannya – dan jika mereka jujur, mereka akan menyetujuinya.
Sayangnya dalam banyak debat yang sering terjadi adalah respon kemarahan
karena lawan Anda menganggap Anda sedang “berusaha bermuslihat” kepadanya.
Tapi jangan khawatir karena hal itu pertanda kemenangan Anda sudah dekat
.
9. Kenalilah fakta-fakta yang Anda ajukan
Jangan mengatakan bahwa sesuatu itu “benar” kecuali jika Anda benar-benar mengetahuinya
–itu disiapkan untuk membuktikannya jika perlu. Anda akan mudah diserang
kalau argumentasi Anda mengambang. Anda tidak usah berdebat kalau Anda
tidak bisa mengajukan fakta-fakta dan menguasai keseluruhan
informasinya. Apabila lawan Anda ternyata lebih mengetahui kebenarannya,
Anda akan “dibantainya”
Thank you so much kak ini cukup membantu
BalasHapussankyuu
BalasHapusThnkss
BalasHapusterima kasih
BalasHapusThank you
BalasHapusTerimakasih kk, sangat bermanfaat alhamdulilah semoga terus bisa menjadi ilmu untuk kita berwawasan luas,,
BalasHapusTerimakasih atas bahasannya😉
BalasHapus